Halaman

Selasa, 20 November 2012

Tugas Bahasa Inggris *versi english*

When we hear the phrase "living in the city" certainly a lot of things that came to mind our thoughts. Living in the city also have a positive impact as well as negative impacts. The positive impact if we lived in the city are more job opportunities, a diverse variety of entertainment, public facilities are much more complete, the city public health is much better, the level of education is much better, and the rate of technological progress is much better .

then the negative impact if staying in the city is often congestion, lack of social awareness, high crime rate, lots of pollution, and lack of greening the environment. not only that the downside but there are many more.

Wherever we live, both in the cities and villages must have some differences. even though we live in the city but can not make ends meet with the best, then we still can not continue to live in the city. that makes us comfortable and not diverse entertainment or facilities, but the way the individual, in living life.

The following is a positive side and a negative side if staying in the city!

positive side of living in the city:
 * Employment opportunities for more
 * Variations diverse entertainment
 * Public facilities a much more complete
 * The city public health is much better
 * The level of education is much better
 * The progress rate is much better technology

negative side of living in the city:
 * Frequent occurrence of congestion
 * Lack of social awareness
 * High crime rate
 * Plenty of pollutants
 * Lack of greening the environment

Tugas Bahasa Inggris *versi bahasa indonesia*

Di saat kita mendengar kalimat "tinggal di kota" pasti banyak hal yang terlintas di benak pemikiran kita. Tinggal di kota juga memiliki dampak positif dan juga dampak negatif. Dampak positif jika kita tinggal di kota adalah kesempatan kerja yang lebih banyak,  variasi hiburan yang beragam, fasilitas publik yang jauh lebih lengkap, tingkat kesehatan masyarakat kota yang jauh lebih baik, tingkat pendidikan yang jauh lebih baik, dan kemajuan tingkat teknologi yang jauh lebih baik.

kemudian dampak negatif jika tinggal di kota adalah sering terjadinya kemacetan, rendahnya kepedulian sosial, tingkat kriminalitas yang tinggi, banyak polusi, dan kurangnya penghijauan lingkungan. tidak hanya itu saja sisi negatifnya namun masih banyak lagi.

Dimanapun kita tinggal, baik di kota maupun di desa pastilah memiliki beberapa perbedaan. walau kita tinggal di kota namun tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan sebaik-baiknya, maka tetap saja kita tidak dapat melanjutkan hidup di kota. yang membuat kita nyaman bukan beragamnya hiburan atau fasilitas, melainkan cara individu itu sendiri, dalam menjalani kehidupannya.
 

Berikut adalah sisi positif dan juga sisi negatif jika tinggal di kota!

sisi positif tinggal di kota:
 * Kesempatan kerja yang lebih banyak
 * variasi hiburan yang beragam
 * fasilitas publik yang jauh lebih lengkap
 * Tingkat kesehatan masyarakat kota jauh lebih baik
 * tingkat pendidikan yang jauh lebih baik
 * Kemajuan tingkat teknologi jauh lebih baik

sisi negatif tinggal di kota:
 * Sering terjadinya kemacetan
 * Rendahnya kepedulian sosial
 * tingkat kriminalitas yang tinggi
 * Banyak polusi
 * kurangnya penghijauan lingkungan

Selasa, 06 November 2012

Tugas

1. Kolaborasi
arti:(perbuatan) kerja sama (dng musuh dsb);
kalimat: Novel ini adalah karya terbaik, dari kolaborasi dua penulis novel yang terkenal.
2. Ekspatriat
arti: 1 orang yg melepaskan kewarganegaraannya; 2 orang yg meninggalkan negeri asalnya;
kalimat: Subhanallah... 16 Ekspatriat Perempuan di Dubai Memeluk Islam
3. Hipokrit
arti: 1 a munafik; 2 n orang yg suka berpura-pura
kalimat: Pengertian hipokrit merupakan hal yang tidak saya ketahui pada beberapa waktu yang lalu.
4. Komprehensif
arti: 1 bersifat mampu menangkap (menerima) dng baik; 2 luas dan lengkap (tt ruang lingkup atau isi); 3 mempunyai dan memperlihatkan wawasan yg luas
kalimat: Salah satu elemen penting dalam sikap ilmiah adalah meneliti permasalahan secara komprehensif.
5. Generalisir
arti:
kalimat: Namun sering kali kita sebagai bangsa Indonesia lebih mengagungkan bahasa asing sehingga muncul istilah serapan yaitu “generalisir”.
6. Redaksional
arti: mengenai cara dan gaya menyusun kata dl kalimat: selain berbagai perubahan -- , diadakan juga penambahan beberapa kalimat yg lebih dapat menjelaskan arti
kalimat:
7. Kompetitif
arti: berhubungan dng kompetisi (persaingan); bersifat kompetisi (persaingan)
kalimat: Sebuah analisis kompetitif memungkinkan Anda mengenali pesaing dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan mereka.
8. Dispensasi
arti: 1 pengecualian dr aturan krn adanya pertimbangan yg khusus; pembebasan dr suatu kewajiban atau larangan: ia mendapat -- bebas membayar uang kuliah krn orang tuanya tidak mampu; 2 Huk pengecualian tindakan berdasarkan hukum yg menyatakan bahwa suatu peraturan perundang-undangan tidak berlaku untuk suatu hal yg khusus (dl hukum administrasi negara)
kalimat: Surat Permohonan Ijin Kuliah/Dispensasi
9. Andrologi
arti: . ilmu tt kemandulan atau kejantanan
kalimat: Ketersediaan ahli andrologi di Indonesia selama ini memang masih minim
10. kontradiktif
arti: bersifat kontradiksi; berlawanan; bertentangan: pernyataannya hari ini -- dng yg dikatakannya kemarin
kalimat:
11. Kompensasi
arti: 1 ganti rugi; 2 pemberesan piutang dng memberikan barang-barang yg seharga dng utangnya; 3 pencarian kepuasan dl suatu bidang untuk memperoleh keseimbangan dr kekecewaan dl bidang lain; 4 Man imbalan berupa uang atau bukan uang (natura), yg diberikan kpd karyawan dl perusahaan atau organisasi
kalimat:
12. Loyalitas
arti: kepatuhan; kesetiaan
kalimat:
13. Transformatif
arti: bersifat berubah-ubah bentuk (rupa, macam, sifat, keadaan, dsb)
kalimat:
14. Konklusi
arti: simpulan (pendapat)
kalimat:
15. Legalisasi
arti: pengesahan (menurut undang-undang atau hukum): -- abortus tidak menolong usaha pelembagaan perkawinan dl masyarakat;
kalimat:
16. Supremasi
arti: kekuasaan tertinggi (teratas): piala Thomas merupakan lambang -- perbulutangkisan beregu putra
kalimat:
17. Intensifikasi
arti: perihal meningkatkan ke-giatan yg lebih hebat; pengintensifan;
kalimat:
18. Implementasi
arti: pelaksanaan; penerapan: pertemuan kedua ini bermaksud mencari bentuk -- tt hal yg disepakati dulu;
kalimat:
19. Purwarupa
arti: rupa yg pertama; rupa awal
kalimat:
20. Elaborasi
arti: penggarapan secara tekun dan cermat: nilai filsafat antropologi modern terletak dl -- dan pendalaman pengetahuan historis tt manusia; 2 Bio pembentukan zat-zat kompleks yg merupakan bagian dr tumbuh-tumbuhan atau hewan dr zat-zat yg lebih sederhana (tidak kompleks);
kalimat:

Selasa, 25 September 2012

JENIS ALINEA ATAU PARAGRAF MENURUT SIFAT ISINYA

1.       Alinea Persuasif
Alinea Persuasif adalah alinea yang mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi sesuatu dengan cara mempengaruhi pembaca.
Alinea Persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan, terutama advertorial yang belakangan ini marak mengisi lembaran koran, majalah, serta lembar promosi lainnya.
Contoh:
Desain Liquid Mini tampak mengilhami sosok Liquid Express. Tampak sudut melengkung di kedua sisi namun Liquid Ekspress punya bentangan layar lebih luas seukuran 3,5 inchi. Si Liquid Exspress ditenagai prosesor qualcomm turbo berclock speed 800 mhz. Sebagai pelengkap , fitur-fitur andalan lain dari ponsel berharga sekitar $ 350 ini termasuk kamera 5 MP, Wifi, HSDPA, dan aplikasi khusus bikinan Acer bernama Social Jogger dimana koneksi mudah dan cepat ke halaman facebook, twitter, dan flickr.
2.       Alinea Argumentatif
Alinea Argumentatif adalah alinea yang membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung.
Alinea Argumentatif umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan laporan. Dalam tulisan ilmiah, alinea argumentatif, deskriptif, dan ekspositoris bahu-membahu membangun karangan.
Contoh:
Dan peganglah baik-baik kutipan religius yang satu ini, “mulailah dengan yang kanan”. Penafsirannya menurut Saya, juga menurut Ary Ginanjar dalam ESQ-nya, “mulailah dengan otak kanan”. Sebagai tambahan, Saya melihat kultur Indonesia, China, Islam, dan Nasrani akrab dengan kebaikan, contohnya ‘tangan kanan’, ‘langkah kanan’, golongan kanan’, dan sebelah kanan’. Orang padang bilang, ‘langkah suok’. Tidak mau ketinggalan, burung garuda dalam Pancasila pun menoleh ke kanan, bukannya ke kiri atau lurus kedepan. Jarum jam juga bergerak ke kanan.
3.       Alinea Naratif
Alinea Naratif adalah alinea yang menuturkan peristiwa  atau keadaan dalam bentuk cerita.
Alinea naratif sering dipakai dalam karangan fiksi atau non ilmiah seperti novel dan cerpen.
Contoh:
Selama bertahun-tahun, Jaka Tarub merawat tiga bidadari yang sakit jiwa, si Cantik, si Genit dan si Kalem. Suatu ketika Jaka Tarub ingin menguji kewarasan ketiga-tiganya. Maka, diboyonglah ketiga bidadari itu kesebuah telaga yang kering tidak ada airnya sama sekali. Rupa-rupanya Jaka Tarub ingin menguji bagaimana tanggapan mereka. Begitu tiba di pinggir telaga, si Cantik lansung melepaskan kebayanya dan berlagak mandi. Tidak mau ketinggalan si Genit pun melepaskan kebayanya dan berlagak mencuci pakaian. “huh, dasar bidadari-bidadari gendeng!” tukas Jaka Tarub, “airnya tidak ada, eh malah mandi, malah mencuci”.
4.       Alinea Deskriptif
Alinea Deskriptif adalah alinea yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
Alinea Deskriptif umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan laporan.
Contoh:
Suaka alam tarusan merupakan hutan hujan tropis pegunungan. Berdasarkan atas perbedaan tinggi dari muka laut, hutan tropis ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu montain rain forest (hutan hujan pegunungan) dengan ketinggian 700 m dpl sampai 1600m dpl dan high montain rain forest (hutan hujan pegunungan tinggi) dengan ketinggian 1000-2000 m dpl. Sungai-sungai yang mengalir melalui areal tersebut  tersebar merata dan pada umumnya air mengalir sepanjang tahun.
5.       Alinea ekspositoris
Alinea Ekspositoris adalah alinea yang memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.
Alinea ekspositoris umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan laporan. Khusus untuk berita di dalam surat kabar, sebagian besar memakai alinea ekspositoris.
Contoh:
Pada tahun 1885, wilbur wright mengalami kecelakaan. Disebuah permainan hoki, stik menghajar mukanya. Walaupun cederanya tidak begitu parah, namun setelah itu, ia lebih suka menyendiri di rumah. Kemudian ia hanyut di perusahaan percetakan yang dirintis oleh saudaranya, Orville. Sejauh itu, kelihatannya wilbur tidak punya cita-cita apapun.

PENGEMBANGAN PARAGRAF

Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf. Paragraf dapat dikembangkan dengan cara pertentangan, perbandingan, analogi, contoh, sebab akibat, definisi dan klasifikasi.

1. Cara pertentangan
Biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
Contoh : Orang yang suka memberi dengan ikhlas hidupnya tak pernah kekurangan, berbeda dengan orang yang kikir, jiwanya tertekan karena harus pelit.

2. Cara perbandingan
Biasanya menggunakan ungkapan seperti, serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Contoh : Hidup jangan seperti lalat yang suka makan barang-barang busuk, akan tetapi hiduplah seperti lebah yang hanya makan sari bunga yang wangi dan manis yang memberikan banyak keuntungan bagi makhluk lain.

3. Cara analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.
Contoh : Peran gizi bagi kesehatan manusia tidak bisa ditawar-tawar lagi, tubuh ibarat mobil, mobil perlu bensin untuk jalan, manusia pun perlu beras untuk berenergi.

4. Cara Contoh- contoh
Kata, seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.
Contoh: Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi didunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan. Contohnya : Bapak A memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya mobil dan apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami keterbelakangan mental.

5. Cara sebab akibat
Dilakukan jika menerangkan suatu kejadian. Ungkapan yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
Contoh : Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk Smk mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, sekolah sering bolos, akibatnya raport jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani enjual barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.

6. Cara definisi
adalah, yaitu, ialah, merupakan kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi.
Contoh : Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.

7. Cara klasifikasi
Adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh : Ada paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang, menjelaskan sebuah proses, melukiskan keadaan dengan kata-kata, bahkan ada paragraf yang isinya mempengaruhi cara berpikir orang lain. Ditinjau dari sifat isi paragraf tadi maka paragraf dapat digolongkan menjadi paragraf deskriptif, paragraf naratif, paragraf persuatif, dan paragraf argumentatif.

Macam-macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

  • Paragraf deduktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Contoh 1:
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.
Contoh 2:
Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Oleh sebab itu, Indonesia kaya akan hasil laut, antara lain ikan dan mutiara. Selain itu, Indonesia juga kaya akan objek wisata maritim.
  • Paragraf Induktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik.
Contoh 1
Sepanjang hari hujan turun dengan lebatnya. Air sungai mulai meluap. Di mana-mana terjadi banjir bahkan banyak pohon yang roboh dan tumbang. Rupanya musim hujan sudah mulai tiba.
Contoh 2
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.
  • Paragraf Campuran
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh 1
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
Contoh 2
Buku merupakan sarana utama dalam mencari ilmu. Dengan buku orang bisa mengetahui ilmu dari berbagai belahan dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat hiburan dan menambah pengalaman. Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
  • Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar
Paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.
Contoh 1
Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan  minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan  tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.
Contoh 2
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

Syarat paragraf yang baik

Syarat paragraf yang baik adalah kepaduan paragraf, kesatuan paragraf, dan kelengkapan paragraf.

1. Kepaduan paragraf

Langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah adanya kemampuan untuk merangkai kalimat sehingga berkaitan satu sama lain sehingga logis dan serasi. Lalu gunakanlah kata penghubung yang dapat membuat kalimat saling berkaitan. Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intrakalimat dan kata penghubung antarkalimat. Intrakalimat yaitu kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat, contohnya: karena, sehingga, tetapi, dsb. Sedangkan antarkalimat yaitu kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya, contohnya: oleh karena itu, jadi, kemudian dan sebagainya.

Contoh : Remaja mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan. Remaja terkadang tidak menyadari bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang bisa digali dan diberdayakan guna menyongsong masa depan. Mereka perlu bantuan untuk dimotivasi dan diberi wawasan. Anak-anak muda lewat potensinya adalah penggengam masa depan yang lebih baik dari para pendahulunya.

2. Kesatuan paragraf

Syarat yang kedua adalah kesatuan paragraf. Yang dimaksud kesatuan adalah tiap pargaraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf biasa kita sebut dengan paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf biasa kita sebut dengan paragraf induktif. Adapun ciri-ciri dalam membuat kalimat utama, yakni kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang berpotensi untuk diperinci atau diuraikan lebih lanjut. Ciri-ciri lainnya yaitu kalimat utama dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.

Contoh paragraf deduktif
PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di portugal 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial budaya, lingkungan hidup, pendidikan dan kenakalan remaja.

Contoh paragraf induktif
Kalau ditanya rencana masa depan, banyak remaja menjawab asal-asalan. Mereka tidak punya greget dalam menatap masa depan, mereka sebagai air, mengikuti aliran tanpa berperan mengarahkan air itu. Tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang jelas. Mereka yang pesimis, harapan masa depannya pun rendah.

3. Kelengkapan paragraf

Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh dll. Selain itu, kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf. Kemudian kalimat penjelas sering memerlukan bantuan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.