Halaman

Minggu, 29 April 2012

“Pacar Pilihan” Ortu

Weekend besok ada acara arisan mama bareng sobat-sobatnya. Kita dipaksa ikut karena mau dikenalkan sama si A, anak salah seorang teman mama. Katanya sih, si A ini ganteng dan berprestasi di sekolahnya. Duuhh, pilih ekskul diatur, ikutan les diatur, masak pilih pacar juga diatur ortu, sih?

Hihihi, ada yang bete dengan sikap ortu ini? Sebenarnya ortu nggak bermaksud jelek, kok. Mereka hanya ingin kita mendapatkan yang terbaik. Hanya saja caranya yang mungkin nggak pas kalau diterapkan pada masa sekarang. Karena kita berhak untuk menentukan apa yang kita ingin, termasuk masalah pacar.

Jadi kalau saat ini kita lagi pedekate sama seseorang, dan pengin si dia bisa diterima ortu, coba deh dekati orang tua dengan beberapa cara ini:
  • Kalau ortu kita termasuk tipe pengatur segalanya, cerita tentang gebetan musti dilakukan bertahap, nih. Nggak bisa langsung “buka kartu” blak-blakan bahwa sekarang kita sedang dekat dengan cowok. Tapi mulailah dengan bercerita bahwa ada salah seorang teman cowok yang keren banget.
  • Kemudian bertahap mulai ceritakan kehebatan si cowok gebetan kita ini. Mulai dari sikapnya yang baik, prestasinya di sekolah, atau peranannya di ekskul.
  • Kalau ortu sudah mulai familiar dengan namanya, baru deh sekarang saatnya si dia mencuri perhatian ortu. Misalnya membawakan makanan saat ke rumah, membelikan kado atau sekadar memberi sebuket bunga saat mama ulang tahun.
  • Jangan backstreet! Karena hubungan diam-diam ini justru bikin ortu jadi jengkel sama si dia.
Good luck, girls!

Dea – Foto:Istimewa

Tidak ada komentar: